More

    Ketua GMKI Makassar Hadiri Acara di Asrama Papua, BMI Minta Klarifikasi Terbuka

    Makassar — Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Makassar menjadi sorotan publik usai kehadirannya sebagai salah satu pemateri dalam sebuah kegiatan yang digelar di Asrama Papua, Kota Makassar. Acara tersebut dinilai oleh sejumlah pihak memiliki keterkaitan dengan kelompok yang mendukung gerakan separatis di Papua.

    Brigade Muslim Indonesia (BMI), sebagai salah satu organisasi masyarakat yang aktif mengawal isu-isu kebangsaan, menyampaikan pernyataan sikap atas kehadiran Ketua GMKI Makassar dalam kegiatan tersebut. Menurut BMI, acara tersebut diduga sebagai bagian dari penggalangan dana dalam rangka memperingati tanggal 1 Juli yang kerap diklaim sebagai “hari kemerdekaan Papua” oleh kelompok pro-kemerdekaan.

    “Kehadiran Ketua GMKI Makassar dalam acara yang diselenggarakan oleh organisasi yang secara terbuka menunjukkan keberpihakan terhadap gerakan Papua merdeka, memunculkan dugaan kuat bahwa ada bentuk simpati terhadap agenda separatis tersebut. Ini menimbulkan keresahan dan kemarahan di tengah masyarakat yang menjunjung tinggi keutuhan NKRI,” ujar Ketua Umum BMI, Muhammad Zulkifli, ST., MM.

    BMI secara tegas meminta Ketua GMKI Makassar untuk segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka kepada masyarakat Indonesia dalam waktu 2×24 jam. Jika tidak ada klarifikasi yang memadai, BMI menyatakan akan menempuh sejumlah langkah lanjutan, antara lain:

    1. Meminta aparat penegak hukum untuk melakukan pemeriksaan terhadap Ketua GMKI Makassar terkait dugaan pelanggaran terhadap prinsip kebangsaan.

    2. Menyerukan kepada pemerintah agar mengevaluasi keberadaan GMKI jika terbukti terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan konstitusi.

    3. Melakukan konsolidasi internal guna menentukan langkah organisasi selanjutnya sebagai bentuk kepedulian terhadap keutuhan bangsa.

    “Bangsa ini dibangun dengan pengorbanan para syuhada. Maka siapapun yang terlibat dalam kegiatan yang mengarah pada perpecahan harus bertanggung jawab secara moral dan hukum,” tambah Zulkifli.

    Baca Juga: 
    Polda Sulsel Diminta Hentikan Aktivitas Tambang Ilegal di Bulukumba Diduga Tak Miliki Izin

    BMI menegaskan bahwa pernyataan ini bukan ditujukan untuk menyerang organisasi manapun, tetapi sebagai bentuk kepedulian terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.

    Hingga berita ini diterbitkan pihak GMKI belum dapat dikonfirmasi, namun redaksi terus membuka ruang klarifikasi bagi GMKI. (*)

    Bagikan Artikel Ini :

    Baca Juga

    Bacaan Keren

    spot_img