More

    Jaringan Uang Palsu Libatkan Dua Oknum Dosen UIN Alauddin Makassar

    Sipaling.id.Gowa- Rektor UIM Makassar Prof Muammar Bakry angkat bicara soal mesin percetakan uang palsu di gedung perpustakaan diduga melibatkan oknum dosen dan beberapa oknum mahasiswa UIM Makassar.

    Hamdan Juhannis mengambil langkah tegas Ini dengan menghadirkan semua ada warit satu, warit dua dan tiga serta kepala biro.

    ” Langkah tegas pemecatan dua oknum dosen tersebut,” ucapnya di Konferensi pers Mako polres Gowa pada hari kamis (19/13/2024).

    Sebelumya polisi mengamankan barang bukti di gedung perpustakaan dan mengamankan 17 orang tersangka, dari sejumlah tersangka dua oknum karyawan BUMN juga ikut berperan sebagai pembeli dan penjual.

    Kapolres Gowa AKBP RTS Simanjuntak Mengemukakan bahwa oknum karyawan BUMN dalam transaksi kejahatan dilakukan di luar dari tempat kerja mereka.

    ” Jadi tak mengaitkan dengan bank,” tegasnya.

    Ditempat yang sama pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan meminta, masyarakat terus melakukan ke hati-hatian terhadap peredaran uang palsu apalagi saat ini pihak polres Gowa melakukan penangkapan terhadap para pelaku yang memproduksi uang palsu di salah satu perguruan tinggi negeri di Kabupaten Gowa.

    Terlihat ratusan barang bukti dipamerkan, termasuk mesin canggih pembuat uang palsu yang tidak terdeteksi X-ray dan puluhan rim kertas serta tinta.

    Senilai ratusan juta rupiah yang diproduksi di dalam kampus salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, terus diusut oleh jajaran kepolisian setempat.

    Pada kesempatan itu Kepala BI Wilayah Sulawesi Selatan Rizki Ernadi Wimanda mengapresiasi pihak jajaran polres Gowa yang menangkap para pelaku produksi uang palsu.

    Pada perscon pers tersebut Kata Rizki bahwa secara kasat mata bahwa memastikan uang kualitas ada cat 100 ribu rupiah namun itu tetap palsu karena lembaga pencetakan uang selain dari BI itu palsu.

    Baca Juga: 
    Kim Kardashian Got Pete to Play 'Middleman' Between Scott & Travis

    Pihaknya terus melakukan sosialisasi QRIS untuk memperluas transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ini untuk mengedukasi masyarakat terhadap pembayaran elektronik jika ingin menghindari adanya uang palsu.

    Oleh karena itu Kepala BI Sulsel Rizki imbau bahwa Rupiah merupakan alat pembayaran yang sah di Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai salah satu simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara. Salah satu tantangan yang dihadapi Bank Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan uang Rupiah adalah peredaran Rupiah Palsu. (RUD)

     

    Bagikan Artikel Ini :

    Baca Juga

    Bacaan Keren

    spot_img