More

    Tak Izinkan Paskibraka Pakai Jilbab, KAHMI Tuntut Yudian Wahyudi Lepas Jabatan Kepala BPIP

    SIPALING.ID, MAKASSAR – Larangan pemakaian jilbab oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bagi anggota Paskibraka perempuan saat pengukuhan Pasukan Paskibraka di Ibu Kota Nusantara (IKN) Istana Negara. Kamis, (13/8) menuai respon dari banyak pihak.

    Salah satunya datang dari Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Provinsi Sulawesi Selatan.

    Koordinator Presidium MW KAHMI Sulsel Prof. Dr Aminuddin Syam dengan tegas menyatakan bahwa Ketua BPIP harus mundur dari jabatannya dan segera meminta maaf kepada umat Islam.

    “Larangan ini tidak hanya melukai perasaan umat Islam, tetapi juga merupakan bentuk pengkhianatan terhadap Pancasila, khususnya sila pertama yang menegaskan Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya. Kamis, (15/8/2024).

    Prof Amin, sapaan karib Aminuddin Syam, juga menyatakan bahwa jika BPIP hanya hadir untuk menghalangi kegiatan keislaman, maka sebaiknya lembaga tersebut dibubarkan saja.

    Dia menilai bahwa keputusan ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang seharusnya menjadi dasar dalam setiap kebijakan publik di negara ini.

    “Tindakan melarang penggunaan jilbab ini mencederai prinsip-prinsip kebebasan beragama yang dijamin oleh konstitusi kita,” tambah Prof. Amin.

    “BPIP seharusnya menjadi pelindung dan penjaga ideologi Pancasila, bukan sebaliknya menjadi penghambat ekspresi keagamaan,” tegasnya.

    Sikap keras MW KAHMI Sulsel ini mencerminkan keprihatinan terhadap kebijakan yang dinilai bertentangan dengan norma-norma yang ada di Agama Islam dimana wanita harus menutup auratnya dengan pakai jilbab (kerudung) dan semangat Pancasila dan konstitusi Negara.(*)

    Baca Juga: 
    PKS Yakin Amri-Rahman Bisa Bersaing di Pilwali Makassar

    Bagikan Artikel Ini :

    Baca Juga

    Bacaan Keren

    spot_img