Sipaling.id, Takalar, Sulawesi Selatan – Tokoh masyarakat Takalar, Jusli Dg Gassing, menekankan peran krusial tokoh agama, masyarakat, dan pemuda dalam menjaga kondusivitas pasca Pilkada 2024. Pernyataan ini disampaikan di tengah proses sengketa Pilkada Serentak 2024 yang sedang bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK). Beliau menyoroti pentingnya peran tersebut dalam meredakan potensi ketegangan sosial dan polarisasi yang mungkin muncul akibat perbedaan pilihan politik.
“Tokoh pemuda (toda), tokoh masyarakat adat (todat), dan tokoh agama (toga) merupakan simpul-simpul penting dalam masyarakat,” tegas Jusli Dg Gassing pada Rabu (22/01/2025). “Mereka memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keteduhan, kenyamanan, dan keamanan bagi seluruh warga.”
Jusli Dg Gassing menambahkan bahwa para toda, todat, dan toga memiliki peran edukatif yang signifikan. Mereka harus aktif mensosialisasikan nilai-nilai toleransi, tenggang rasa, dan demokrasi kepada masyarakat. Hal ini penting agar masyarakat mampu menerima perbedaan pendapat dengan lapang dada.
“Kita harus mencegah agar simpul-simpul masyarakat ini tidak justru memperkeruh keadaan,” lanjutnya. “Penyampaian aspirasi harus dilakukan dengan cara-cara yang konstruktif, bukan destruktif. Cara-cara yang mengganggu stabilitas keamanan hanya akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah bangsa.”
Beliau memperingatkan bahaya memanfaatkan situasi politik yang sedang memanas untuk kepentingan pribadi atau kelompok. “Mereka akan mengambil keuntungan dari situasi yang kacau, memperparah ketidakstabilan masyarakat. Oleh karena itu, peran himbauan dan edukasi dari para tokoh masyarakat sangatlah penting dan harus terus digencarkan.”
Jusli Dg Gassing juga mengingatkan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara. “Kita semua adalah saudara sebangsa dan setanah air. Jangan sampai perbedaan pilihan politik memecah belah persatuan kita. Yang dirugikan justru kita sendiri, keluarga kita, dan masyarakat secara umum.” Beliau menghimbau kesabaran dan kedewasaan dalam menghadapi perbedaan, menekankan pentingnya prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Lebih lanjut, Jusli Dg Gassing menjelaskan bahwa perbedaan merupakan keniscayaan dan bagian dari sunatullah. “Perbedaan adalah takdir Allah SWT. Kita harus saling mengenal dan memahami satu sama lain. Edukasi terus dilakukan untuk menciptakan rasa tenang dan nyaman di tengah masyarakat, sesuai ajaran agama yang mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kerukunan.”
Secara keseluruhan, Jusli Dg Gassing menilai Pilkada 2024 berjalan dengan baik, aman, dan lancar. Meskipun ada beberapa catatan di beberapa daerah, hal tersebut tidak mengurangi esensi demokrasi. “Menurut saya, ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Pilkada yang aman, tertib, dan damai ini merupakan kemenangan bagi bangsa Indonesia, kemenangan rakyat Indonesia,” pungkasnya.