SIPALING.ID, MAKASSAR – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung menyebut Rapat Pleno yang digelar Golkar usai Ketum sebelumnya Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran diri sepakat memilih Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Plt Ketum.
Bahkan, Agus Gumiwang akan langsung disahkan sebagai Plt Ketua Umum dalam rapat tersebut. 34 DPD Partai Golkar diseluruh Indonesia sepakat menunjuk Menteri Perindustrian kabinet Jokowi itu dengan jabatan sementara waktu jelang Munaslub pada 24 Agustus mendatang.
“Memang sudah ada kesepakatan, kami semua sepakat bahwa nanti pelaksana tugasnya pak Agus (Agus Gumiwang Kartasasmita) yang ditetapkan dalam Pleno ini,” kata Doli di DPP Golkar, Jakarta. Selasa, (13/8/2024).
Rapat pleno ini dilaksanakan berdasarkan dengan aturan organisasi dan AD/ART ketika organisasi harus melakukan jika ketua umum menyatakan mundur dari jabatannya. Doli menguraikan bahwa rapat dilaksanakan semaksimal dan sesegera mungkin.
“Memang di rapat pleno ini kami semua (termasuk DPD) jajaran partai sudah sepakat yah pertama bahwa sebisa mungkin rapat pleno ini kita buat cepat saja, singkat saja,” cetusnya.
Doli katakan langkah cepat DPP Partai Golkar ini dibutuhkan, karena unsur partai ingin ikut akselerasi jelang Pilkada Serentak 2024.
“Tentu ini menjadi dorongan agar proses pengalihan kepemimpinan usai Airlangga mundur itu harus cepat,” terangnya.
Seperti yang di prediksi SiPaling.id jauh sebelum ada kabar bahwa Airlangga Hartarto bakal mundur dari jabatannya di organisasi partai berwarna kuning tersebut. Bahkan, jelang pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) nama Agus Gumiwang Kartasasmita kuat sekali dienduskan ke sejumlah diskusi politik bakal menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
Akan tetapi, Agus Gumiwang Kartasasmita diputuskan sebagai Plt Ketum DPP Partai Golkar (sementara) dari hasil rapat pleno yang digelar malam ini. Gosip yang beredar saat ini, pria ber-akronim AGK itu setelah Munaslub Golkar nanti diancang-ancang menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar mendampingi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketum Golkar (defenitif) selanjutnya.