SIPALING.ID, MAKASSAR – Politik di Sulsel sangat menarik, saking menariknya beberapa politisi ramai-ramai maju di Pilkada Sulsel. Mulai dari anggota DPR RI terpilih, caleg yang gagal, ketua partai hingga politisi biasa ingin eksis lebih jauh lagi.
Menanggapi hal ini CEO PT DUTA POLITIKA INDONESIA (PT DPI), Dedi Alamsyah mengaku hal itu lumrah biasa saja, hanya saja ada hal yang perlu di simak ialah Etika politik.
Ia bilang kalau bicara etika politik maka politisi harus siap dikritik. Kritikan itu sesuatu yang membangun dan alarm mawas diri bagi seseorang yang ingin naik kelas dalam hal ini karir politiknya.
Seperti halnya dengan beberapa langkah politik pimpinan parpol sekelas provinsi. Bicara soal tingkatan ini maka bicara kelas provinsi, atau level pilgub.
“Miris saya lihat ada pimpinan parpol sekelas provinsi yang mau maju di pilkada levelan kota, seperti yang dilakukan oleh Ketua DPW PKS Amri Arsyid. Mending maju sebagai calon Wali Kota, lah ini maju jadi calon Wakil Walikota,”.ujar dedi. Jum’at, (2/8/2024).
Dedi juga tidak habis pikir alasan logis politik apa yang dipakai Ketua DPW PKS Sulsel itu hingga sampai ngotot maju di Pilwali Makassar 2024 nanti.
“Contoh itu Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad yang awalnya mau maju di Pilwali Makassar tapi pada akhirnya maju sebagai Cawagub Sulsel,” tegas Dedi.
“Mungkin Amri lupa kalau PKS itu partai besar utamanya di Kota Makassar, sampai-sampai jadi pimpinan DPRD Makassar nanti, tapi ada etika dan logika politik yang harus dia hadapi. Dan bagi saya, Amri kurang matang, yah kalau matang kan dia sudah terpilih dipileg lalu kan?,” sambungnya.
Diketahui, Partai PKS Sulsel hingga kini belum menentukan sikap bakal siapa yang akan didukung nanti di Pilgub Sulsel. Dengar-dengar informasi terakhir dukungan Partai PKS jatuh ke tangan pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma).(*)